Jumat, Mei 2, 2025
Lainnya
    TeknoAplikasiQwen3, AI Besutan Alibaba Resmi Dirilis, Begini Kemampuannya!

    Qwen3, AI Besutan Alibaba Resmi Dirilis, Begini Kemampuannya!

    OLX News – Qwen3, kecerdasan buatan (AI) besutan perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok, Alibaba, kembali membuat gebrakan. 

    - Advertisement -

    Langkah ini semakin mempertegas ambisi Alibaba dalam merajai kancah AI global, bersaing ketat dengan OpenAI dan pendatang baru yang tengah naik daun, DeepSeek.

    Dukung Ratusan Bahasa Daerah, Termasuk Jawa dan Sunda

    Keunggulan Qwen3 tidak hanya terletak pada performa, tetapi juga pada cakupan linguistiknya yang sangat luas. Model AI terbaru Alibaba ini diklaim mendukung hingga ratusan bahasa dan dialek dari berbagai penjuru dunia. 

    - Advertisement -

    Kabar baiknya, dukungan ini juga merambah ke Indonesia, dengan terakomodirnya beberapa bahasa daerah populer seperti dialek Jawa dan Sunda. 

    Langkah ini tentu menjadi angin segar bagi pengembangan aplikasi dan layanan AI yang lebih inklusif dan relevan bagi masyarakat Indonesia.

    - Advertisement -

    Duel Teknologi Tingkat Tinggi: Dense vs MoE

    Dalam peluncuran Qwen3, Alibaba memperkenalkan dua arsitektur model yang berbeda, yakni Dense dan MoE (Mixture of Experts). 

    Kedua pendekatan ini memiliki karakteristik teknis yang berbeda. Terutama dalam hal performa dan efisiensi saat proses inferensi atau penggunaan model untuk menjawab pertanyaan, menerjemahkan bahasa, hingga menyelesaikan kode.

    Model Dense bekerja dengan mengaktifkan seluruh parameter model secara bersamaan setiap kali digunakan. Hal ini menjamin hasil yang konsisten dan stabil di berbagai jenis tugas.

    Akan tetapi, konsekuensinya adalah kebutuhan sumber daya komputasi dan memori yang lebih besar. Qwen3-32B menjadi representasi dari model Dense dalam seri terbaru ini.

    Di sisi lain, model MoE bekerja lebih efisien dengan hanya mengaktifkan sebagian kecil parameter yang relevan dengan tugas yang sedang dikerjakan.

    Arsitektur ini menggabungkan banyak “pakar” atau sub-model di dalamnya, dan hanya memanggil yang paling sesuai saat inferensi. 

    Hasilnya, model MoE mampu menghasilkan kualitas jawaban yang setara dengan model yang lebih besar, namun dengan kebutuhan sumber daya yang jauh lebih rendah.

    Fitur “Hybrid Reasoning” dan Dukungan Multibahasa yang Luas

    Qwen3 juga memboyong fitur inovatif bernama “Hybrid Reasoning”. 

    Kemampuan ini memungkinkan pengguna untuk memilih antara mode respons cepat untuk pertanyaan sederhana, atau mode berpikir mendalam. Demi memecahkan masalah yang lebih kompleks di bidang sains, matematika, dan rekayasa. 

    Fitur ini dapat pengguna akses melalui Qwen Chat dengan mengaktifkan tombol “Thinking Mode” atau melalui perintah khusus saat memakai Application Programming Interface (API).

    Selain itu, Qwen3 secara signifikan memperluas dukungan multibahasanya hingga mencapai 119 bahasa dan dialek. 

    Ini termasuk bahasa Indonesia, serta beberapa bahasa daerah seperti Jawa, Bali, Minangkabau, dan Sunda. Sehingga, menunjukkan komitmen Alibaba untuk menjangkau pengguna di berbagai belahan dunia dengan kekayaan linguistik yang beragam.

    Dataset Pelatihan Dua Kali Lebih Besar dari Pendahulunya

    Demi menghasilkan model AI yang mumpuni, kualitas dan kuantitas data pelatihan memegang peranan krusial. Dalam hal ini, Qwen3 hadir dengan keunggulan signifikan. 

    Model ini training memakai dataset yang dua kali lebih besar daripada pendahulunya, Qwen 2.5, mencapai sekitar 36 triliun token. 

    Data tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk hasil crawling web, ekstraksi dokumen, dan konten sintetis. Sehingga, memastikannya punya pemahaman konteks yang lebih mendalam dan kemampuan generalisasi yang lebih baik.

    Qwen3-235B-A22B Unjuk Gigi, Ungguli Para Rival di Berbagai Benchmark

    Sorotan utama dari peluncuran ini tertuju pada varian terbesarnya, Qwen3-235B-A22B. 

    Dengan label “235B”, model ini memiliki total 235 miliar parameter, sebuah angka yang sangat besar dan setara dengan model-model AI kelas atas seperti OpenAI GPT-4 atau Google Gemini 2.5 Pro. 

    Kode “A22B” mengindikasikan bahwa model ini menggunakan arsitektur MoE, di mana hanya 22 miliar parameter yang aktif saat inferensi. Semua itu, menjadikannya lebih efisien dalam pemakaian sumber daya.

    Meskipun Qwen3-235B-A22B saat ini belum dirilis secara bebas untuk publik dan masih pemakain secara internal atau terbatas. tetap saja, hasil benchmark yang Alibaba publikasikan melalui akun resmi @Alibaba_Qwen di platform X (dulu Twitter) menunjukkan performa yang sangat mengesankan. 

    Model ini mmapu menduduki peringkat teratas dalam sejumlah tolok ukur penting. Bahkan melampaui model AI populer dari OpenAI (o1), DeepSeek (R1), dan xAI (Grok).

    Dalam pengujian ArenaHard, yang mengukur kemampuan penalaran model AI dalam menjawab pertanyaan kompleks. Maka, Qwen3-235B-A22B mencatatkan skor 95,6, melampaui OpenAI o1 (92,1) dan DeepSeek R1 (93,2), serta hanya sedikit di bawah Gemini 2.5 Pro (96,4). 

    Performa unggul juga terlihat dalam benchmark matematika dan sains. Seperti AIME’24 dan AIME’25, serta dalam pengujian coding melalui LiveCodeBench dan CodeForces. 

    Keunggulannya juga terbukti dalam benchmark AI reasoning dan multibahasa seperti BFCL dan MultiIF.

    Sementara itu, versi model Dense-nya, Qwen3-32B, juga menunjukkan performa yang kompetitif dan hanya sedikit tertinggal dari versi MoE. Secara keseluruhan, peluncuran ini menandai babak baru dalam persaingan AI global.

    Harapan Masa Depan

    Keberhasilan model AI open source besutan Alibaba ini dalam menantang dominasi solusi komersial dari para raksasa AI. Tentu saja membuka jalan bagi adopsi AI yang lebih terbuka, hemat biaya, dan fleksibel di masa depan.

    Menarik sekali, bukan? Dengan semakin berkembangnya AI, maka kini waktu yang tepat untuk upgrade HP maupun gadget kamu. Dapatkan rekomendasi terbaik dengan harga paling menguntungkan di OLX. (RK/Z)

    Populer.
    Reka Harnis
    Reka Harnis
    Passionate about turning ideas into engaging, informative, and SEO-friendly content.
    Berita Terkait