Alat bantu jalan lansia haruslah dipilih dengan cermat dan sesuai kebutuhan, oleh karena itu ikuti panduan caranya di sini agar tepat!
OLX News – Alat bantu jalan lansia bukan sekadar tongkat atau walker biasa. Memilihnya dengan tepat sangat penting untuk mencegah risiko jatuh, meningkatkan kualitas hidup, dan hadirkan rasa aman.
Oleh karena itu, kita perlu memahami betul bagaimana cara memilih alat bantu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik pengguna. Yuk ikuti cara ini agar bisa dapatkan yang pas!
Analisis Kebutuhan Dasar dan Jenis Alat Bantu Jalan Lansia
Langkah awal dan terpenting adalah melakukan analisis terhadap kebutuhan lansia. Coba renungkan hal berikut:
- Tingkat Mobilitas: Apakah lansia hanya butuh sedikit dukungan untuk keseimbangan (misalnya, setelah operasi minor), atau membutuhkan dukungan penuh karena kelemahan signifikan?
- Kekuatan Tubuh Bagian Atas: Apakah lansia punya kekuatan yang cukup di tangan dan lengan untuk menggenggam dan menopang berat?
- Lingkungan Penggunaan: Apakah alat akan lebih sering terpakai di dalam ruangan (lantai datar) atau di luar ruangan (medan nggak rata)?
Berdasarkan analisis ini, kamu bisa mengerucutkan pilihan ke jenis-jenis utama alat bantu jalan:
1. Tongkat (Cane)
Untuk lansia yang hanya membutuhkan dukungan minimal dan bisa menopang sebagian besar berat badannya sendiri.
2. Walker (Alat Bantu Jalan Berbingkai)
Alat bantu jalan lansia ini cocok untuk lansia yang membutuhkan dukungan yang lebih substansial di kedua sisi dan nggak bisa memakai tongkat secara efektif. Ini sangat bagus bagi mereka yang punya masalah keseimbangan serius atau membutuhkan dukungan saat menahan berat badan pasca cedera.
Pertimbangkan Spesifikasi Sesuai Keamanan dan Kebutuhan
Setelah menentukan jenis alat yang sesuai, perhatikan detail teknis ini untuk memastikan alat tersebut tepat dan aman bagi pengguna:
1. Penyesuaian Ketinggian (Setting Height)
Ini adalah faktor terpenting. Ketinggian yang salah bisa menyebabkan nyeri bahu, punggung, dan postur membungkuk.
- Cara Tepat: Ketinggian tongkat/walker harus setara dengan lipatan pergelangan tangan (wrist crease) saat lansia berdiri tegak dan tangan menjuntai lurus di sisi tubuh.
- Pengujian: Ketika lansia memegang pegangan, siku harus sedikit menekuk, membentuk sudut sekitar 15 hingga 20 derajat. Tekukan ini memungkinkan dorongan yang efisien tanpa membebani bahu.
2. Jenis Pegangan (Handle)
Pegangan harus nyaman dan hadirkan genggaman yang aman, terutama bagi lansia yang punya radang sendi (arthritis) atau kelemahan tangan.
Pilihannya bisa dengan tipe pegangan busa (foam) untuk kenyamanan. Atau pegangan yang lebih tebal (kontur) untuk menyalurkan tekanan lebih merata dan mengurangi rasa sakit di sendi tangan. Selain itu, hindari pula pegangan yang licin.
3. Material dan Berat Alat
Alat bantu jalan lansia harus kuat, tetapi juga ringan agar mudah pengguna angkat atau geser, terutama untuk standard walker.
Oleh karena itu, cari bahan aluminium karena kuat namun ringan. Pastikan alat tersebut punya kapasitas berat (weight capacity) yang jauh melebihi berat badan pengguna saat ini untuk faktor keamanan.
4. Kaki Karet (Tips)/Roda
- Pastikan karet (ferrule) kaki nggak aus dan punya tapak anti selip yang kuat. Ganti segera jika sudah tipis.
- Untuk roda (Rollator), maka perhatikan jika roda yang lebih besar (5-8 inci) biasanya lebih baik untuk permukaan nggak rata.
- Rem tangan harus berfungsi dengan baik dan mudah pengunciannya untuk keamanan saat berhenti atau duduk.
Secara keseluruhan, memilih alat bantu jalan lansia adalah sebuah investasi dalam keselamatan dan kualitas hidup. Prosesnya harus detail, mempertimbangkan nggak hanya jenis alat, tetapi juga penyesuaian ergonomis yang tepat dan fitur keamanannya.
Jika kamu sedang mencari atau ingin menjual alat bantu jalan berkualitas yang mungkin sudah nggak terpakai lagi namun kondisinya masih layak, kamu bisa memanfaatkan OLX. Di sini kamu bisa jual atau beli barang bekas berkualitas dengan harga yang terjangkau dan proses yang mudah. Yuk ke OLX sekarang! (RK)