Raihan tim Jejelogy GHP Law Firm di AXCR 2024 ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin kompetitif di dunia reli dan off-road dan mampu siap bersaing dengan tim-tim terbaik dari seluruh dunia. Dengan persiapan yang lebih matang dan strategi yang lebih solid, Jeje dan timnya akan kembali berjuang di medan off-road Asia, membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Gelaran Asia Cross Country Rally (AXCR) 2024 baru saja selesai digelar, dan tim Indonesia, Jejelogy GHP Law Firm, kembali menunjukkan taringnya melalui pereli Julian Johan, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Jeje. Ia berhasil membawa timnya meraih hasil yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, meskipun masih harus puas dengan peringkat ke-4 secara keseluruhan.
Pereli yang telah malang melintang di dunia off-road ini memulai petualangannya di AXCR 2024 pada 11 Agustus, dengan rute yang menantang dari Surat Thani menuju Kanchanaburi, Thailand. Bersama dua co-driver andalannya, Chupong Chaiwan dan Recky Resanto, Jeje sempat menduduki posisi puncak di tiga etape pertama, sebelum akhirnya terganjal di SS ke-4 karena masalah teknis.
“Kami sempat di posisi pertama pada hari pertama hingga ketiga. Tapi, masalah elektrikal di SS ke-4 memaksa kami untuk tidak finis, dan itu mengakibatkan waktu kami melorot,” kata Jeje menjelaskan. Meski mengalami kemunduran di tengah perjalanan, tim Jejelogy GHP Law Firm berhasil kembali menunjukkan performa apik dengan finis kedua tercepat di kelas T1G pada SS 5 dan SS 6.
Jeje menyoroti performa mobil mereka yang sebenarnya sangat baik sepanjang 6 special stage yang dihadapi. “Secara keseluruhan, mobil berjalan dengan baik. Suspensi dan mesin bekerja sempurna. Namun, di SS ke-4 kami kurang beruntung, ada masalah pada elektrikal sehingga mobil tidak bisa distarter saat kami berada di tengah penumpukan kendaraan untuk mendaki bukit,” ungkap Jeje.
Kendati demikian, keputusan untuk tidak melanjutkan SS ke-4 dan mengambil status DNF (Did Not Finish) adalah langkah yang dipilih tim untuk menghindari risiko yang lebih besar. “Setelah mesin akhirnya hidup, kami hanya punya waktu kurang dari satu jam untuk menempuh jarak 120 km, jadi kami putuskan untuk tidak mengambil risiko dan fokus menyelesaikan sisa etape dengan baik,” tambah Jeje.
Lebih Kompetitif dari Tahun Lalu
Meski tidak berhasil naik podium, Jeje tetap merasa puas dengan pencapaian timnya di AXCR tahun ini. Menurutnya, meskipun peringkat tim tetap di posisi ke-4, namun hasil yang diperoleh jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Tahun ini kami lebih baik. Di setiap SS, kami selalu mendapatkan waktu tercepat atau minimal berada di posisi kedua. Secara keseluruhan, ini peningkatan yang signifikan dari tahun lalu,” ujar Jeje dengan nada puas. Persaingan tahun ini juga lebih ketat dengan hadirnya lebih banyak peserta dan lawan-lawan berat dari Jepang.
Selain peningkatan dalam hal waktu, Jeje juga menekankan bahwa kontribusi tim tahun ini jauh lebih maksimal. Tim Jejelogy berhasil mempertahankan ritme balapan dengan sangat baik, yang menjadi modal penting untuk menghadapi musim balap berikutnya.
Dengan pengalaman dan pelajaran berharga dari AXCR 2024, Jeje dan timnya kini bersiap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di tahun 2025. Mereka optimis bisa kembali menunjukkan performa yang lebih baik dan berusaha keras untuk bisa naik ke podium di ajang selanjutnya. Meskipun hasil tahun ini belum mencapai harapan tertinggi, semangat dan tekad tim Jejelogy untuk terus maju tak pernah surut.
Raihan tim Jejelogy GHP Law Firm di AXCR 2024 ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin kompetitif di dunia reli dan off-road dan mampu siap bersaing dengan tim-tim terbaik dari seluruh dunia. Dengan persiapan yang lebih matang dan strategi yang lebih solid, Jeje dan timnya akan kembali berjuang di medan off-road Asia, membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Untuk informasi menarik lain, kamu bisa cek OLX. Untuk akses mudah, download saja aplikasinya di Google Play Store atau App Store.