Pada setiap mesin mobil, terkadang ada tulisan berupa DOHC maupun SOHC yang tersemat di covernya. Penamaannya ini merujuk pada jumlah camshaft yang dimiliki mesin tersebut. Untuk kepanjangannya sendiri DOHC adalah Double Over Head Camshaft. Sementara, SOHC adalah singkatan dari Single Over Head Camshaft.
JAKARTA – Meski sudah cukup familiar di telinga, namun tidak sedikit yang belum mengetahui akan perbedaan keduanya jenis mesin tersebut. Karena dalam penggunaannya dalam mesin keduanya memiliki karakter yang berbeda yang akan mengakibatkan performa yang dikeluarkan mesin berbeda pula.
Kemunculan kedua jenis mesin ini diawali dengan keinginan industri otomotif terutama mobil ingin mengubah teknologi kepala silinder. Awalnya, mesin OHV (Over Head Valve) yang penempatan camshaftnya ada di bawah katup.
Namun mesin ini dinilai tidak efisien sehingga terciptalah SOHC yang memindahkan posisi camshaft ke atas. Kemudian dilanjutkan dengan teknologi DOHC yang memiliki kedua camshaft.
Baca juga: Manfaat dan Fungsi Tune Up di Mesin Mobil
Perbedaan yang kentara pada mesin tersebut membuat karakter mesin ini berbeda. Performa yang dihasilkan pun akan berbeda pada putaran mesin tertentu. Sehingga penggunaan mesin ini seringkali melihat dari karakteristik jenis mobil, baik itu MPV, SUV hingga Crossover.
Mengenal DOHC (Double Overhead Camshaft)
Seperti namanya, DOHC memiliki overhead double. Pada mesin ini terdapat dua pasang over head dalam satu pistonnya. Oleh sebab itu mesin DOHC memiliki jumlah klep lebih banyak yaitu empat.
Dua klep berfungsi mengatur masukan bahan bakar, sementara dua klep lainnya mengatur gas yang dibuang lewat knalpot. Karena memiliki empat katup, sistem kerja mesin DOHC memiliki lebih banyak komponen bergerak dibanding mesin tipe SOHC.
Cara Kerja Mesin DOHC
Pada mesin DOHC, piston akan bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah dengan posisi katup masuk terbuka dan katup buang tertutup. Sehingga udara terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Selanjutnya saat piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas dengan posisi katup masuk dan buang tertutup sehingga udara dan gas pada ruang bakar terkompresi.
Sebelum piston sampai di posisi titik mati atas, terdapat timing ignition pada mesin bensin berupa nyala busi. Gas yang terbakar dapat meningkatkan tekanan dalam ruang bakar. Akibatnya, piston terdorong dari titik mati atas ke titik mati bawah sehingga menghasilkan tenaga.
Baca juga: Memahami Perbedaan dan Keunggulan Mobil Mesin Diesel Dibanding Bensin
Kelebihan dan Kekurangan DOHC
Kelebihan:
- Memiliki 4 klep sebagai kabut hisap dan buang
- Putaran mesin lebih ringan
- Intake dan exhaust memiliki camshaft masing-masing
- Tenaga yang dihasilkan relatif lebih besar
- RPM dan top speed relatif lebih tinggi
Kekurangan:
- Biaya perawatan cenderung lebih besar
- Suku cadang dan reparasi cenderung lebih kompleks
- Boros bahan bakar
- Mesin lebih berat dengan torsi yang bekerja lebih baik pada top-end power
Mengenal SOHC (Single Over Head Camshaft)
SOHC seperti namanya memiliki satu noken as yang digunakan pada mesin. Pada mesin tipe ini memiliki katup pada setiap silindernya yaitu katup hisap atau kerap disebut intake valve dan katup buang yang kerap disebut exhaust valve.
Katup hisap berfungsi untuk menghisap campuran bahan bakar dan udara, sedangkan untuk katup buang sendiri memiliki fungsi menghisap sisa pembakaran dan mengeluarkannya melalui knalpot.
Baca juga: Sejarah Penemuan Mobil Pertama di Dunia, Awalnya Mesin Uap untuk Pengangkut Meriam
Cara Kerja Mesin SOHC
Pada sebuah mesin SOHC, ia memiliki cam yang berada di atas silinder. Cam ini bergerak oleh rantai penggerak yang langsung memutar cam, kemudian cam menekan rocker arm. Poros cam lantas menggerakan katup masuk dan katup buang dalam ruang bakar mesin.
Mesin SOHC memiliki komponen lebih sedikit bila dibandingkan dengan DOHC, sehingga tetap stabil saat berada di putaran tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan SOHC
Kelebihan:
- Memiliki 1 pasang over head
- Mesin lebih ringan
- Mesin tidak rumit
- Suku cadang sederhana dan relatif mudah didapat
- Irit bahan bakar
- Mesin lebih ringan dengan torsi yang bekerja lebih baik pada low-end torque
Kekurangan:
- Pada putaran atas kerja mesin terasa lebih berat
- Tenaga kalah dengan DOHC
- Katup bahan bakar terasa terbatas
Perbandingan Penggunaan Mesin SOHC dan DOHC
Setelah mengenal lebih banyak mengenai mesin SOHC dan DOHC tentu sedikit banyak Anda sudah paham mengenai kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis mesin tersebut. Tentunya dari setiap mesin memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, maka dari itu kelebihan dan kekurangannya ini bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam prinsipnya mesin SOHC maupun DOHC adalah mengatur buka tutup klep pada mesin. Jumlah tenaga dan torsi maksimal yang dikeluarkan oleh kedua mesin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah besaran diameter klep, diameter dan panjang piston hingga besar sudut payung klep.
Jadi untuk menentukan mobil dengan mesin yang sesuai kebutuhan hanya Anda sendiri yang tahu. Namun untuk mencari kendaraan yang digunakan harian dan memiliki efisiensi bahan bakar serta lebih murah perawatannya Anda bisa memilih mobil dengan mesin SOHC.
Namun bila ingin memiliki mobil dengan performa yang lebih besar, Anda bisa memilih mobil dengan mesin DOHC.
Pastikan untuk membeli mobil bekas berkualitas melalui mitra terpercaya yang dapat memberikan penawaran terbaik serta garansi pada unit yang Anda beli seperti OLX Autos.
Pilih mobil bekas berkualitas terbaik, dan harga yang paling reasonable di OLX Autos. Ada ribuan unit mobil bekas berkualitas yang bisa dipilih. Kami menjamin semua unit mobil berkondisi prima, dan bergaransi karena telah melalui inspeksi detail dari petugas berpengalaman. Dengan harga dan biaya perawatan yang rendah, kebutuhanmu bisa terpenuhi!